Dinamika Bulan Umat

 

Sayup-sesayup binar mentari memeluk dunia

Maruta semilir, menghilir alam dengan sumringahnya

Menanti hadirnya bulan yang ditaruh pada hatinya

Tamparan buluh memberi nada pada jagat raya

Menghidupkan manusia yang sedang berburu mimpi dalam pejaman mata

 

Dini pagi menjadi ruang kumpul bagi keluarga 

Berkisah cemara hingga getirnya alur nyawa

Bungah, gundah, bagai melodi yang mengombak pada samudera

Menyantap nasi dan lauk pauk mengisi kantong pencerna yang terasa hampa

Inilah yang dikejar para ananda 

Mereka telah jauh dari induknya

Berkat bulan umat, hidup terasa dikara

 

Bagaimana malam dengan temaram yang dijejak lentera 

Menjelma cahaya, memulai akad pada Ahad dengan menyembah

Para hamba berinteraksi dengan Maha Malik yang didamba

Berdiri tegap, berlekuk lutut, hingga bersujud pada-Nya 

Dilakukan berkali-kali tanpa rasa putus asa

Raut riang tercipta pada wajah yang ceria

Demi mengais karunia hingga berakhir cengkrama 

Bersama bulan umat sebagai album nestapa


Malang, 14 Maret 2024

Posting Komentar

0 Komentar