Lembaga pendidikan saat ini sering menghadapi problematika menurunnya minat belajar dan moralitas anak. Masalah ini disebabkan oleh beberapa faktor yang saling berkaitan. Pertama, bimbingan orang tua yang dianggap kurang maksimal dan tidak menjadi teladan nilai-nilai positif. Kedua, seringkali orang tua melarang perilaku negatif, tetapi mereka sendiri terlibat dalam tindakan yang tidak baik tersebut. Ketiga, pengaruh buruk dari masyarakat sekitar yang mendukung perilaku negatif, yang dapat menggerus nilai-nilai positif terdidik pada diri seorang anak. Terakhir, kurangnya peran aktif orang tua dalam kehidupan anak dapat memperparah situasi ini, mengakibatkan anak kehilangan arah, motivasi dalam belajar, serta moralitas yang semakin menurun.
Anak tidak sepenuhnya dapat disalahkan atas perilaku yang dilakukan. Mereka lahir dalam keadaan tidak berdosa, sehingga tanggung jawab pendidikan dan pembimbingan ada di tangan orang tua. Ideologi yang terbentuk pada anak sangat dipengaruhi oleh didikan dan bimbingan orang tua. Seringkali, pendidikan yang seharusnya diberikan justru diremehkan, dengan anggapan bahwa pendidikan berkualitas tidak menjamin kesejahteraan dan kesuksesan anak. Orang tua percaya bahwa pengalaman hiduplah yang akan membentuk karakter anak. Banyak data menunjukkan bahwa anak yang merasa kurang diperhatikan oleh orang tua, akan kehilangan arah dan tumbuh dengan tidak semestinya.
Menurut Sugiyono, orang tua memiliki peran penting sebagai panutan yang seharusnya dicontoh oleh buah hatinya. Dengan memberikan teladan yang baik, orang tua dapat membantu anak berkembang di lingkungan masyarakat yang positif dan beretika. Perlakuan orang tua harus mencerminkan sesuai dengan nilai-nilai yang diajarkan, sehingga anak dapat memahami dan menerima nasihat tersebut dengan respon yang baik. Misalnya, jika orang tua melarang anak untuk merokok, namun mereka merokok di depannya dengan rasa tanpa bersalah, ini menciptakan contoh yang buruk dan kontradiktif. Keadaan seperti ini sangat disayangkan dan dapat mengacaukan pemahaman anak tentang norma yang benar. Tanpa arahan yang jelas dari orang tua, anak akan kesulitan tumbuh dan berkembang dengan baik, karena orang tua memegang peranan yang sangat vital dalam pendidikan dan pembentukan karakter anak. Dengan dukungan dan bimbingan yang tepat, anak dapat diarahkan untuk menjadi individu yang baik dan bertanggung jawab di kalangan masyarakat.
Kebutuhan utama anak saat ini meliputi dukungan orang tua, pendidikan dan bimbingan yang konsisten, perhatian yang tulus, serta cerminan yang baik dari orang tua. Memilih lingkungan yang positif dan menghargai sangat penting, serta tidak mengarahkan anak pada hal-hal negatif. Orang tua juga perlu mendukung bakat positif anak dan memberikan asupan spiritual seperti kajian keagamaan dan pendidikan moral. Pendidikan yang berkualitas harus disampaikan dengan cara yang lemah lembut, agar anak dapat menerima nasihat orang tua dengan lapang dada dan tanpa adanya paksaan.
Dengan demikian, peran orang tua dalam kehidupan anak sangatlah fundamental. Meskipun sering kali sibuk dengan pekerjaan dan kegiatan yang diemban, penting bagi orang tua untuk meluangkan waktu guna mendidik dan membimbing anak. Ini mencakup mengarahkan anak dalam pengembangan karakter, membentuk kepedulian, dan memberikan perhatian yang mendalam terhadap kehidupannya. Anak merupakan aset yang berharga, sehingga untuk memastikan perkembangan optimal, orang tua harus memperhatikan setiap langkah anak—baik dalam hal agama, pendidikan, maupun interaksi sosial dengan lingkungan. Perhatian dan bimbingan yang konsisten akan membantu anak tumbuh menjadi individu yang sukses dan memiliki kontribusi positif dalam kalangan masyarakat.
_________________________________
Referensi
Sugiyono, 2014, "Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D". Bandung: CV Alfabeta.
Puspito Indro dkk, "Pentingnya Peran Orang Tua Mendidik Anak", vol 2 no 3, Inculco Journal of Christian Education, 2022, p. 299.
0 Komentar